Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unsri Gelar Pelatihan Pembuatan Konten Video Berbalas Pantun di YouTube dan TikTok untuk Kaum Pelajar Milenial

SUMEKS.CO – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya, menggelar Pengabdian kepada Masyarakat dengan tajuk ‘Pelatihan Pembuatan Konten Video Online Berbalas Pantun (gayung bersambut) dengan Memanfaatkan Media Sosial YouTube dan TikTok di SMA Srijaya Negara; Sebuah Upaya Revitalisasi Sastra Lama bagi Kaum Pelajar Milenial’. Mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pelatihan ini dilakukan secara daring selama dua hari (16- 17/10).

Sebanyak 26 siswa kelas X IPA 2 menjadi peserta dalam pelatihan tersebut didampingi oleh Wakil Kepala SMA Srijaya Negara Bidang Kesiswaan, Rio Yuliansyah, Z., S.Pd., dan seorang guru Bahasa Indonesia, Sandi Irawan, S.Pd. Tim Pengabdian kepada Masyarakat terdiri dari empat dosen dan delapan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unsri. Adapun dosen yang menjadi narasumber dalam pelatihan ini yaitu Armilia Sari, M.Pd., Dr. Latifah Ratnawati, M.Hum., Dr. Agus Saripudin, M.Ed., dan Drs. Nandang Heryana, M.Pd.

Dalam sambutannya, Armilia Sari, M.Pd. selaku ketua pelaksana PkM menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan melestarikan budaya berpantun yang hampir punah di kalangan anak muda, terutama pelajar SMA. “Melalui media sosial yang disukai generasi milenial seperti YouTube dan TikTok, diharapkan budaya berpantun ini masih akan terus menjadi ciri khas bangsa Indonesia, dan tidak akan pernah tergerus zaman,” ungkapnya.

Materi pertama berjudul ‘Pentingnya Melestarikan Budaya Berpantun bagi Generasi Milenial’ disampaikan oleh Dr. Latifah Ratnawati, M.Hum. Dalam penjelasannya, Dr. Latifah mengungkapkan bahwa pantun merupakan warisan budaya Indonesia tak benda yang telah diakui dunia, dan generasi muda Indonesia merupakan pewaris sah budaya berpantun ini.

Materi kedua berjudul ‘Asyiknya Bikin Konten Video Berbalas Pantun di YouTube dan TikTok’ disampaikan oleh Armilia Sari, M.Pd. Armilia mengawali presentasinya dengan sebuah pantun sebagai berikut;

Jangan ngaku cukup usia
Kalau masih nonton kartun
Jangan ngaku Indonesia
Kalau nggak bisa balas pantun

Dalam pemaparan materinya, Armilia mengajak siswa SMA Srijaya Negara yang menjadi peserta pelatihannya untuk membuat ide atau konsep cerita dalam video, lalu menentukan jenis pantun yang akan dibuat, dilanjutkan dengan mengarang pantun bersama dengan memanfaatkan website www.rimakata.com, dan merencanakan pembuatan videonya. Para peserta tampak sangat antusias dalam membuat berbagai pantun.

Pelatihan hari kedua dilakukan pada 17 Oktober 2021. Di hari kedua ini, peserta dibagi menjadi 13 kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari dua siswa. Secara berpasangan mereka menyiapkan pantun-pantun yang akan dibawakan. Selain itu, mereka juga menyiapkan berbagai properti yang mendukung ide maupun konsep cerita dalam video.

Produk yang dihasilkan dalam PkM ini berupa kumpulan video berbalas pantun yang selanjutnya akan diunggah ke channel YouTube resmi milik SMA Srijaya Negara serta akun TikTok masing-masing siswa.(adv/mat)

Sumber: https://sumeks.co/prodi-pendidikan-bahasa-dan-sastra-indonesia-fkip-unsri-gelar-pelatihan-pembuatan-konten-video-berbalas-pantun-di-youtube-dan-tiktok-untuk-kaum-pelajar-milenial/

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 + 4 =