INDRALAYA - Meningkatnya minat dunia internasional terhadap bahasa Indonesia membuka peluang karir yang menjanjikan bagi para lulusan pendidikan bahasa. Mengangkat fenomena ini, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sriwijaya menggelar Kuliah Umum ke-4 dengan tema "Merentang Asa Menjadi Pengajar BIPA di Belahan Dunia" pada Rabu, 24 November 2021.
Dr. Aria Septi Aggaira, M.Pd., praktisi dan ahli BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) akan berbagi pengalaman dan wawasannya tentang dunia pengajaran bahasa Indonesia di kancah internasional. Kuliah umum yang berlangsung pukul 09.00-11.30 WIB ini diselenggarakan secara virtual melalui platform Zoom dengan moderator Khalidatun Nuzula, M.Pd.
Pemilihan tema ini sangat relevan dengan tren global yang menunjukkan semakin banyaknya penutur asing yang tertarik mempelajari bahasa Indonesia. Dari wisatawan, pebisnis, hingga akademisi internasional kini membutuhkan kemampuan berbahasa Indonesia untuk berbagai keperluan. Kondisi ini menciptakan peluang kerja yang luas bagi para calon guru BIPA di berbagai negara.
"Kuliah umum ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa tentang prospek karir yang menjanjikan di bidang BIPA," ujar Ernalida, S.Pd., M.Hum., Ph.D., Kepala Program Studi. "Kami ingin mahasiswa memahami bahwa keahlian mengajar bahasa Indonesia memiliki nilai ekonomi dan strategis di era globalisasi ini."
Dr. Aria Septi Aggaira dikenal sebagai sosok yang berpengalaman dalam pengembangan kurikulum dan metodologi pengajaran BIPA. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan gambaran konkret tentang tantangan dan strategi sukses menjadi pengajar BIPA profesional di tingkat internasional.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dr. Hartono, M.A., Dekan FKIP Universitas Sriwijaya, yang melihat pentingnya mempersiapkan lulusan yang siap berkompetisi di pasar kerja global. "Program BIPA bukan hanya tentang mengajar bahasa, tetapi juga tentang memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia," tambahnya.
Bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, kuliah umum ini menjadi kesempatan berharga untuk memahami alternatif karir yang belum banyak dieksplorasi. Dengan semakin kuatnya posisi Indonesia di kancah internasional, kebutuhan akan pengajar BIPA yang kompeten diprediksi akan terus meningkat.
Selain memberikan perspektif karir, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi tambahan yang dibutuhkan dalam pengajaran BIPA, seperti pemahaman lintas budaya dan penguasaan teknologi pembelajaran modern.