WORKSHOP “Peer Counseling For Student First Aid”

Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini bukan hanya menganggu kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental berupa kecemasan, stress bahkan peningkatan kasus bunuh diri di seluruh negara. Diantara rentang usia yang ada, usia 15-24 tahun yang merupakan usia yang paling rentan dengan masalah kesehatan mental. Kebanyakan kasus tidak terdeteksi dengan baik apalagi tertangani secara maksimal. Salah satu alasan kurangnya penanganan yang maksimal ini adalah karena adanya stigma ketidakstabilan emosional yang dimiliki oleh usia remaja dan dewasa muda tersebut, rendahnya pengetahuan tentang permasalahan kesehatan mental (literasi kesehatan mental), dan keinginan untuk menyelesaikan masalah secara mandiri (Gulliver et al., 2010). Sementara itu layanan psikologis maupun pembimbingan dosen PA (pembimbing akademik) dinilai masih kurang dapat memfasilitasi kebutuhan para mahasiswa. Padahal peran konseling mahasiswa akan berpengaruh positif pada indeks prestasi mahasiswa yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi universitas secara keseluruhan (Suranata, 2013). Oleh karena itu, diperlukan suatu program yang dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa yaitu melalui program konselor sebaya yang bertujuan untuk membantu teman sesama mahasiswa yang mengalami permasalahan.

Konseling sebaya dipandang cukup efektif jika diberikan oleh teman sebayanya sendiri. Hal ini karena para remaja termasuk yang usia dewasa muda ada kecenderungan untuk memiliki personal fable yaitu keyakinan bahwa hanya dia yang mengalami pengalaman unik, bukan orang dewasa lain. Konseling teman sebaya (Peer Counseling) adalah program bimbingan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap mahasiswa yang lainnya. Mahasiswa yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Mahasiswa yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu Mahasiswa lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik.

Berangkat dari penjelasan di atas maka tim Prodi Bimbingan Konseling atas nama Laboratorium Bimbingan Konseling mengadakan Pelatihan Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) kepada 20 orang mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memenuhi syarat berupa telah mengikuti perkuliahan Keterampilan Konseling dan Konseling Individu. Kegiatan ini bertemakan “PEER COUNSELING FOR STUDENT FIRST AID IN FKIP UNSRI” dengan narasumber Ratna Sari, M.Pd., Rosdiana S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 – 15 Juli 2022 di Lantai 3 Gedung Dekanat FKIP Universitas Sriwijaya yang dibuka oleh Wakil Dekan Akademik dalam hal ini diwakilkan oleh Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Ibu Dr. Azizah Husin, M.Pd.

Pembukaan Acara Oleh Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan – Dr. Azizah Husin, M.Pd.

Kegiatan ini juga mengundang seluruh Koordinator Program Studi di Lingkungan FKIP Universitas Sriwijaya sebagai wadah sosialisasi akan diaktifkannya pelaksanaan konseling sebaya di Laboratorium BK dan diharapkan dapat dimanfaatkan mahasiswa di Lingkungan FKIP Universitas Sriwijaya sebagai bentuk pertolongan dan bantuan pertama pada mahasiswa yang memiliki permasalahan maupun untuk meningkatkan keterampilan diri.

Pada kegiatan ini, peserta pelatihan mendapatkan beberapa materi berupa Konsep Pendekatan Konseling Teman Sebaya, Konseling Individu, dan Keterampilan Konseling. Peserta juga melakukan praktik/simulasi pelaksanaan konseling teman sebaya secara Individual dan Kelompok. Pada kegiatan ini, peserta juga dilatih untuk dapat mengembangkan kemampuan bertanya berupa pertanyaan terbuka dan memahami bahasa verbal maupun nonverbal konseli.

Penyampaian Materi Oleh Ibu Rosdiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 + 4 =