Lokakarya Penyusunan RPS Berbasis Case Method dan Team Based Project

Palembang, 24 November 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya mengadakan Lokakarya Penyusunan RPS Berbasis Case Method dan Team Based Project. Kegiatan ini dilaksanakan salah satunya  guna memenuhi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Sriwijaya. Ketua pelaksana Dr. Ketang Wiyono, M.Pd. menyatakan “Indikator Kerja Utama sebagai target dari kemendikbud minimal 35% MK menggunakan RPS berbasis Case Method dan Team Based Project. Kegiatan secara luring diikuti oleh 75 dosen selingkungan FKIP Unsri dan selebihnya dosen mengkuiti secara daring. Harapannya dalam Menyusun RPS memperhatikan rambu-rambu RPS berbasis Case Method dan Tema Based Project”.

Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, secara luring dilaksanakan di Aula Kampus FKIP Km 5.5 yang dihadiri oleh Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Koordinator Program Stud, Ketua Laboratorium dan Dosen di Lingkungan FKIP Unsri. Serta dosen-dosen FKIP Unsri lainnya mengikuti kegiatan secara daring via zoom meeting.

Dekan FKIP Unsri

Kegiatan dibuka oleh Dekan FKIP Unsri Dr. Hartono, M.A dalam sambutannya beliau berkata “Lokakarya RPS sudah intens dilaksanakan baik di tingkat Universitas maupun Fakultas. RPS sebagai standar Pendidikan tinggi yang perubahannya selalu dinamis. Semoga dengan pelatihan ini dapat membuat RPS yang sesuai dengan Case Method dan Team Based Project sehingga bisa mencapai target IKU yang diinginkan”.

Bertindak sebagai pembicara adalah Dr. Sarwanto, M.Si. dari Universitas Sebelas Maret.

Pemaparan Materi oleh Narasumber

“Realisasi dari rancangan pembelajaran Case Method dan Team Based Project yaitu mahasiswa akan membuat suatu proyek yang menghasilkan karya. Penilaiannya adalah minimal 50% menilai dari Case Methode (Keaktifan, kreativitas, kreasi untuk menghasilkan sebuah produk). Ketika bobot penilaian hanya pengetahuan maka tidak akan dinilai. Penilaian ranah pengetahuan harus kurang dari 50%”.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa “RPS harus di cek gugus penjamian mutu di tingkat prodi. Apakah rps yang dibuat sudah memuat CMTBP. Jika kurang dari 35% maka akan dikembalikan. Dalam pelaksanaan pembelajaran harus memiliki kemampuan abad 21 yaitu Critical Thinking, Collaborative, Creative dan Communication”.

Setelah paparan materi oleh narasumber, kegiatan selanjutnya adalah bedah RPS. Masing-masing perwakilan dari tiap-tiap jurusan akan memaparkan RPS yang telah dibuat, kemudian akan diberi tanggapannya oleh narasumber.  

Bedah RPS

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

13 − nine =